5.8 C
London
Friday, September 13, 2024
HomeOpinionManajemen Berbasis Masyarakat

Manajemen Berbasis Masyarakat

Date:

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ruslan-Rahman, Parepare | Manajemen berbasis masyarakat adalah suatu pendekatan yang baru dalam manajemen, terutama dalam bidang pembangunan. Pendekatan ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses manajemen dan pengambilan keputusan. Tujuan dari manajemen berbasis masyarakat adalah untuk memungkinkan masyarakat mengambil kendali atas kegiatan pembangunan mereka sendiri.

Kata Kunci: manajemen, berbasis masyarakat, partisipasi, pembangunan

Pendahuluan

Manajemen berbasis masyarakat (MBM) adalah pendekatan manajemen yang focus pada partisipasi aktif masyarakat dalam menentukan kebijakan, mengambil keputusan dan melaksanakan program-program pembangunan. MBM berasal dari gagasan bahwa pembangunan yang terarah dan berkelanjutan dapat dicapai apabila masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam setiap aspek pembangunan tersebut

Dalam MBM, masyarakat dianggap sebagai mitra penting dalam menentukan prioritas, merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kenijakan dan program pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga pembangunan dipandang sebagai fasilitator dan pendukung dalam membangun kapasitas masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam pembangunan.

Adopsi MBM dilatarbelakangi oleh kegagalan pendekatan pembangunan yang top-down, dimana kebijakan dan program pembangunan ditentukan oleh pemerintah tanpa melibatkan partisipasi aktif masyarakat. MBM diharapkan dapat membangun keterlibatan aktif masyarakat dalam pembangunan, meningkatkan responsivitas dan efektivitas kebijakan dan program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Pembahasan

     Manajemen berbasis masyarakat (Community-Based Management/CBM) merupakan sebuah pendekatan yang dilakukan untuk mengelola suatu sumber daya atau masalah di suatu wilayah dengan melibatkan partisipasi dari masyarakat setempat. Pendekatan CBM ini didasarkan pada prinsip bahwa masyarakat merupakan bagian dari solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di wilayahnya sendiri.

See also  Pentingnya Layanan Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus di PAUD

Langkah awal dalam manajemen berbasis masyarakat adalah melakukan analisis partisipatif dengan melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah dan potensi wilayah. Kemudian, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam semua tahapannya hingga evaluasi dan monitoring.

Manajemen berbasis masyarakat dapat menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan, sehingga keberhasilannya akan semakin meningkat. Hal ini juga dapat membantu dalam meningkatkan partisipasi dan kepercayaan masyarakat dalam proses pembangunan, serta mendorong terciptanya stabilitas, keadilan dan keberlanjutan lingkungan.

Beberapa contoh penerapan manajemen berbasis masyarakat yang sering dilakukan adalah dalam pengelolaan air bersih, pengelolaan perikanan, pengelolaan hutan dan pengelolaan sampah. Dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya tersebut, diharapkan akan tercipta tanggung jawab bersama dalam mengelola sumber daya tersebut. Manajemen berbasis masyarakat dibuat dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat di wilayah tersebut untuk aktif berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan aksi yang harus dilakukan. Dalam penerapannya, manajemen berbasis masyarakat memiliki beberapa karakteristik seperti:

  1. Melibatkan partisipasi masyarakat dalam semua tahap pengambilan keputusan.
  2. Mengutamakan penguasaan lokal dan melibatkan masyarakat dalam proses pelaksanaan program.
  3. Menghargai pengetahuan, budaya dan tradisi masyarakat setempat dalam pengambilan keputusan.
  4. Mengembangkan kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan antara masyarakat dan pembuat kebijakan.
See also  FKM-UNHAS Angkatan '88, Reuni Yang Berkesan

Manajemen berbasis masyarakat juga membutuhkan beberapa strategi agar dapat berhasil diimplementasikan, di antaranya adalah:

  1. Pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan partisipasi aktif serta kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah yang ada di wilayahnya.
  2. Pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas antara masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak lain yang terlibat.
  3. Kemampuan dalam mengintegrasikan berbagai kepentingan masyarakat dalam sebuah program.
  4. Menerapkan proses pengambilan keputusan yang terbuka dan transparan sehingga masyarakat merasa dihargai dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Penerapan manajemen berbasis masyarakat dapat dilakukan dalam berbagai bidang, seperti pengelolaan lingkungan, pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, pengelolaan sumber daya alam, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Salah satu prinsip utama dalam manajemen berbasis masyarakat adalah partisipasi aktif dari masyarakat dalam setiap tahapan pengambilan keputusan dan pelaksanaan program atau kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.

Dalam melaksanakan manajemen berbasis masyarakat, organisasi perlu membangun jejaring kerjasama dengan pihak-pihak terkait, baik pemerintah, masyarakat, maupun pihak swasta. Organisasi juga perlu mengedepankan transparansi, akuntabilitas dan kesetaraan dalam interaksi dengan masyarakat untuk dapat memperoleh dukungan dan kepercayaan yang tinggi dari stakeholders.

See also  Presiden TIB Angkat Bicara Terkait Penolakan Balla Lompoa di Gowa Dijadikan Cagar Budaya

Dalam sebuah manajemen berbasis masyarakat, masyarakat menjadi focus utama dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan aksi. Dalam hal ini, pemerintah, organisasi non pemerintah dan lembaga lainnya hanya menjadi pendukung dalam memperkuat partisipasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Dengan demikian, manajemen berbasis masyarakat menjadi sebuah pendekatan yang dapat memberdayakan masyarakat untuk mengatasi masalah yang ada di wilayahnya dengan menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya.

Kesimpulan

Manajemen berbasis masyarakat merupakan pendekatan manajemen yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan program atau proyek. Pendekatan ini sangat penting dalam memastikan kesuksesan dan kelangsungan program atau proyek dalam jangka panjang.

Manajemen berbasis masyarakat juga mengedepankan nilai-nilai partisipatif, tawar-menawar, serta kolaboratif, dimana masyarakat dapat memberikan masukan dan melakukan diskusi bersama dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, manajemen berbasis masyarakat dapat memastikan kebijakan yang diambil dapat lebih responsive dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dalam kesimpulannya, manajemen berbasis masyarakat menjadi sebuah pendekatan yang sangat penting dalam memastikan program atau proyek yang akan dilakukan dapat berhasil dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Selain itu, pendekatan ini juga dapat memperkuat peran serta masyarakat dan memberikan nilai tambah bagi pengembangan potensi masyarkat. (**)

 

Penulis:

Nurhalimatussaddiyah, Mahasiswa IAIN Parepare

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img